Halaman

Rabu, 26 Oktober 2011

Bimbingan Dalam Pendidikan ( dari Fundamentals Of Guidance karangan Shertzer/Stone)

Apa itu “Bimbingan” ?
Bimbingan telah diartikan melalui berbagai macam cara. Sebuah kajian dari banyak buku dan artikel mengenai topik bahasan menyatakan bahwa kata “Bimbingan” digunakan untuk menyatakan kritik dan juga dalil pengarang.  Dengan demikian, banyak kritik dari dahulu sampai sekarang yang menyatakan bahwa kata “Bimbingan” kurang begitu tepat digunakan. Hal ini dan juga pandangan-pandangan yang lainnya akan dibahas secara lebih detail di bagian akhir pada bab ini.
Definisi
Bagaimana “bimbingan” itu diartikan, Apakah artinya? Bagi orang awam, kata “bimbingan” banyak diartikan dari kata dasar “bimbing” yang berarti mengarahkan, mengatur, mengelola atau menegmudikan. Pada dasarnya banyak orang tua memandang seorang konselor/penasihat sebagai seseorang yang membimbing atau mengarahkan anak-anak untuk masuk atau justru menjauhi  pekerjaan tertentu atau pendidikan tertentu.
Arbuckle, Peters, and Farwell, serta yang lainya telah mencoba untuk menjelaskan kegunaan dari istilah tersebut, merujuk pada perbedaan yang tersirat pada kata “bimbingan” yang digunakan sebagai sebuah konsep (gambaran mental), konsruk pendidikan (Intelektual sintesis), dan sebagai pelayanan pendidikan (usaha yang diambil untuk mencapai permintaan). Sebagai sebuah konsep, “bimbingan” berarti pemanfaatan suatu sudut pandang untuk membantu seseorang, sebagai pembangunan pendidikan berarti penyediaan pengalaman yang membantu murid-murid untuk memahami diri mereka, dan sebagai pelayanan pendidikan berarti cara-cara atau metode-metode dan proses terorganisasi guna mencapai sebuah hubungan yang mutual atau saling mendukung.
Belum lama ini murid-murid yang sudah lulus dari sebuah kelas perkenalan yang diadakan oleh penulis telah mengumpulkan lebih dari seratus definisi dari “bimbingan” yang berasal dari berbagai sumber. Pastinya, banyak dari definisi-definisi yang ditemukan merupakan definisi yang terlalu umum atau terlalu luas; maka dari itu kesepakatan tentang arti atau definisi “Bimbingan” harus disepakati sedikitnya oleh mereka yang menulis tentang bimbingan.
Tidak ada usaha yang dilakukan untuk mendukung munculnya sebuah definisi baru atau untuk merangkai kata-kata dalam menciptakan satu rekaan definisi. Bimbingan yang digunakan dalam topik ini adalah  proses membantu seseorang atau individu dalam upaya untuk memahami diri mereka dan dunia mereka.  Dalam membentuk sebuah definisi, diperlukan penjelasan dan pengelompokan kata kunci. Pertama, apa yang dimaksud dengan proses? Proses adalah berbagai macam fenomena yang menunjukkan perubahan secara terus menerus dari waktu ke waktu. Melihat definisi dari proses itu sendiri, maka Bimbingan bukanlah merupakan peristiwa tunggal akan tetapi merupakan usaha yang berlanjut atau bertahap yang berkembang sesuai dengan tujuan. Kedua, apa yang dimaksud dengan membantu? Membantu diartikan sebagai bantuan, bimbingan, atau penghargaan. Banyak pekerjaan yang sifatnya membantu seperti psikiater, psikolog, dan pekerja sosial yang tugasnya mencegah, menerapi dan membantu nyelesaikan kesulitan–kesulitan seseorang. Ketiga, kata “individual” dalam definisi diatas mengacu kepada murid-murid dalam lingkungan sekolah. Bimbingan khususnya dilihat sebagai sebuah bimbingan kepada murid-murid “normal” atau mereka yang membutuhkan bantuan dalam perkembangannya. Keempat, apa yang dimaksud dengan memahami diri mereka dan dunia mereka? Hal ini berarti murid-murid dapat mengenali dan mengetahui diri mereka sebagai individu, menjaga identitas diri, memandang secara jelas siapa diri mereka, dan memahami dunia mereka dan sekeliling dan juga dengan orang-orang yang berinteraksi dengan mereka secara mendalam dan menyeluruh.
TUJUAN
Penjelasan tambahan harus dinyatakan mengenai tujuan dari Bimbingan. Misalnya, apa tujuan dari proses membantu yang mengacu pada pemahaman diri sendiri dan dunia. Gagasan bahwa murid-murid yang memahami diri dan dunia mereka akan menjadi lebih efektif, produktif dan bahagia. Mereka akan menjadi orang-orang yang lebih berguna seperti yang telah dijelaskan oleh Rogers. Melalui bimbingan, murid-murid menerima kewaspadaan bukan hanya tentang siapa, akan tetapi akan menjadi apakah mereka nantinya. Rogers menyatakan tujuan dari profesi yang sifatnya membantu yaitu pengembangan dan perkembangan psikologis terhadap kedewasaan sosial dari diri seseorang.
Baru-baru ini, Smith mengemukakan tujuan dari profesi yang sifatnya membantu tanpa memandang bidang tertentu. Smith menyatakan bahwa suatu pekerjaan harus memberikan pengalaman-pengalaman yang memfasilitasi klien dalam bentuk “semangat, produktifitas, dan kepedulian yang tak berkesudahan”. Pengalaman-pengalaman positif ini di rancang guna memfasilitasi perkembangan seseorang yang peduli terhadap dirinya (menerima, menikmati, memahami dan membuka diri). Mereka produktif dalam hubungannya dengan dunia luar (efisien, berguna seluruhnya, penyesuaian kerja, pintar, kreatif, terhormat dan atraktif di lingkungan dan sangat efektif) dan juga peduli terhadap sesama (kepedulian, cinta kasih, perhatian, cepat tanggap, ringan tangan, pembimbing dalam perkembangan diri yang efektif).
LAYANAN
Layanan Bimbingan adalah tindakan formal yang diambil oleh sekolah untuk membuat bimbingan operasional dan ditujukan kepada murid-murid. Layanan-layanan ini telah disepakati untuk menyediakan tindakan yang melampaui batas minimal fungsi-fungsi sekolah yang serupa. Program bimbingan sering ditemukan di jenjang sekolah menengah pertama yang diorganisasi dalam berbagai layanan:
1.     Layanan Penilaian
Ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menggunakan berbagai macam fakta dan opini, psikologi, dan data sosial tiap-tiap murid untuk memahami murid lebih baik dan juga membantu memahami diri mereka.

2.     Layanan Informasi
Ditujukan untuk memfasilitasi murid dalam mengambil keputusan didalam lingkungan yang kompleks. Dengan memberikan informasi tentang pendidikan, dunia kerja, dan lingkungan, siswa dapat mengambil keputusan yang tepat.

3.     Layanan Bimbingan
Ditujukan untuk memfasilitasi dalam pemahaman dan pengembangan diri melalui hubungan-hubungan dalam kelompok-kelompok kecil. Fokus utama dari hubungan ini adalah pengembangan diri dan pengambilan keputusan yang berdasarkan pemahaman diri, dan pengetahuan terhadap lingkungan.
4.     Layanan Perencanaan
Penempatan dan tindak lanjut ditujukan untuk memperkuat, dan menambah pengembangan diri murid-murid dengan membantu mereka memilih dan memilah peluang didalam sekolah dan diluar lapangan pekerjaan.

Layanan-layanan ini ditujukan langsung untuk murid-murid. Layanan kelima yaitu evaluasi. Evaluasi digunakan untuk melengkapi layanan-layanan yang tersedia. Namun, evaluasi bukanlah layanan yang secara langsung ditujukan untuk murid-murid. Layanan ini sangat berguna bagi karyawan dan komunitas sekolah. Maka dari itu, di dalam buku ini fungsi evaluasi akan di pisahkan dari layanan bimbingan untuk murod-murid sekolah menengah.

Bimbingan di dalam Pendidikan
Pendidikan adalah aset yang berharga bagi murid-murid dan lingkungan. Pendidikan tidak cukup digambarkan hanya dengan menyebutkan jumlah murid dan karyawan yang dilayani, gedung dan fasilitasya, atau banyaknya penelitian yang telah dilakukan. Meskipun demikian, hal tersebut dapat berguna untuk mengukur perkembangan dan kualitas suatu pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses dalam pencapaian tujuan dan aspirasi pribadi. Menurut sejarah dan filosofi, pendidikan mewakili banyak faktor dan usaha yang dilakukan dalam mencapai ideologi Amerika.

Harapan untuk Pendidikan
Murid-murid mencari sekolah untuk membantu mereka menyalurkan semangat dan pikiran-pikiran mereka. Orang tua berharap bahwa sekolah dapat membantu mereka dalam mendidik dan mengembangkan kecerdasan anak-anak mereka. Orang-orang Amerika berharap dengan adanya pendidikan akan dapat menciptakan orang-orang yang mempunyai kepandaian dan keahlian.
           
Sekolah harus waspada dengan berbagai pihak yang ingin memanfaatkanya agar nilai sekolah tidak turun. Dalam kurun waktu 25 tahun di abad 20 ini, sangat jelas terlihat bahwa sekolah-sekolah dasar dan menengah mengalami banyak tekanan yang bisa melemahkan dan mengalihkan tujuan utama sekolah. Misalnya saja, banyak pihak yang menyatakan bahwa sekolah harus menjadi sebuah program gratis untuk anak-anak. Sebaliknya, ada yang berpendapat bahwa sekolah seharusnya menjadi badan atau tempat bernaung yang sifatnya universal yang tidak ditujukan kepada kaum atau pihak-pihak tertentu saja, meskipun sebenarnya hal tersebut menjadi wewenang umum dalam menyikapi tujuan yang telah ditetapkan oleh institusi pendidikan. Maka dari itu, masyarakat dan pengajar professional harus selalu mengupayakan kepemimpinan yang tepat guna mencegah pelemahan institusi pendidikan.

Fenomena perkembangan pendidikan di Amerika sangat jelas oleh semua khalayak umum. Perkembangan ini meliputi peningkatan para pemuda remaja yang mendaftar sekolah. Peningatan pendaftaran ini mulai terlihat sejak perang dunia kedua. Ada dua faktor yang mungkin menjadi penyebab meningkatnya pendaftaran:
1.             Kepercayaan masyarakat Amerika pada pendidikan.
2.             Sistem ekonomi yang mendukung sekolah-sekolah formal.

Pada kenyataanya, teknologilah yang membutuhkan pendidikan agar terus berkembang. Teknologi kita bergantung pada pendidikan yang luas dan beragam. Teknologi pulalah yang memungkinkan pendidikan semacam itu dapat dinyatakan.
Di dalam lingkup ekonomi, nilai dari pendidikan secara signifikan terus naik dimana hal ini merupakan sebuah hal yang baik. Sebuah penelitian ekonomi yang dirangkum oleh Chase Manhattan Bank menunjukan bahwa ada sekitar 24 % pendapatan perkapita di tahun 1929 dan 1957 meningkat dan 44% peningkatan pendapatan didapatkan oleh para pekerja dan buruh yang telah mengenyam pendidikan. Namun, nilai dari pendidikan tidak hanya dilihat dari segi ekonomi. Esensi pendidikan dinilai dari seseorang atau individu yang meningkat kualitasnya dan berguna bagi dirinya dan juga lingkungan sekitarnya. Melalui pendidikan, seseorang memperoleh kesempatan yang lebih untuk mencapai yang diinginkan didalam lingkungan yang bebas berdemokrasi. Serta melalui pendidikan seseorang dibekali kemampuan untuk beradaptasi dalam lingkungan sosial yang selalu berubah-ubah. Horace Mann, Bapak dari Pendidikan Publik, pernah meneliti bahwa pendidikan adalah penyeimbang kebudayaan. Peluang untuk sebuah kesamaan derajad, mobilitas sosial, pilihan pekerjaan, bergantung pada pendidikan. Mantan presiden Johnson menyatakan nilai dari pendidikan adalah demikian:
“Pencarian yang paling bijak hari ini adalah pencarian untuk sebuah kebaikan. Dalam setiap pencarian itu, tidak boleh ada kata menyerah. Dalam setiap tantangan yang kita hadapi, apa yang terbaik untuk dilakukan adalah apa yang harus kita lakukan. Tiap-tiap masalah dan tantangan ini tidak akan hilang  begitu saja.

Sebuah artikel guna membangun kepercayaan pada pendidikan harus disebarluaskan secara merata pada setiap warga negara di negeri ini. Tidak ada seorangpun atau kelompok yang dapat mengukur sampai di mana seorang individu dapat berkembang. Yang dapat mereka lakukan adalah memberi kesempatan untuk menimba ilmu setinggi mungkin. Kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang merata dilakukan secara bertahap oleh pemerintah Amerika sehingga warganya dapat memperoleh pendidikan minimal Sekolah Menengah. Banyak usaha yang harus diupayakan untuk meningkatkan kesempatan pemuda remaja mendapatkan minimal pendidikan Sekolah Menengah mengingat kehidupan sosial yang kompleks. Hal ini sangat berguna sebelum mereka memasuki tekanan-tekanan dalam dunia kerja, mengingat dunia selalu berkembang dan sangatlah kompleks. Pada masa lampau, pendidikan hanya sekedar menekankan pada pemahaman tentang kedewasaan diri tidaklah cukup untuk menghadapi masa sekarang. Dengan demikian, perluasan kesempatan yang meliputi dua tahun kuliah atau jenjang pendidikan lain yang setara merupakan sebuah konsekuensi yang nyata adanya.

Fungsi Pendidikan
Pendidikan mempunyai banyak fungsi. Fungsi-fungsi ini masih kabur dalam beberapa hal. Jika pendidikan adalah untuk suatu orientasi atau tujuan tertentu, maka fungsi-fungsinya harus dijabarkan secara hati-hati. Apakah kewajiban dari sekolah? Tiga fungsi utama dari pendidikan dapat dilihat dengan jelas dan akan dijelaskan secara singkat dalam bahasan berikut.

Fungsi Perkembangan
Pendidikan mempunyai sebuah tanggung jawab untuk mengembangkan kualitas tertentu yang dimiliki murid-murid. Khususnya, pendidikan harus dapat mengembangkan bakat murid dalam bidang seni, science (ilmu pengetahuan), perubahan sosial, dan filosofi pribadi, dan juga bakat minat mereka dalam pekerjaan. Keunikan dari murid-murid seringkali terlihat pada ekspresi mereka saat mereka mengerjakan apa yng mereka sukai. Melalui pendidikan, murid-murid dapat mengasah bakat minat, kemampuan, dan keahlian mereka.

Fungsi Menyeleksi
Perbedaan dalam keahlian, minat, dan tujuan akan berbeda dari murid satu dengan yang lain. Perbedaan-perbedaan ini menjadi acuan dari tiap-tiap pendidik bahwa pendidikan ditujukan kepada semua murid yang mempunyai beragam kemampuan. Tehnik mengajar atau program pendidikan apapun, tidak akan menghilangkan perbedaan yang dipunyai oleh murid-murid ataupun membuat murid-murid mncapai tujuan tertentu dengan hasil yang sama. Tidak ada sebuah program, bahan ajar, dan tehnik mengajar apapun yang dapat membuat murid-murid mencapai hasil yang sama.

Fungsi Integrasi
Fungsi utama dari pendidikan adalah pengupayaan maksimal bagi tiap-tiap murid agar dapat membaur dengan budayanya. Selain itu lingkungan sosial sangat bergantung pada pendidikan untuk mengembangkan pandangan bersama, sikap, nilai, dan pengetahuan dasar pada anak-anak.
Harus dipahami bahwa, pendidikan formal tidak berusaha menjalankan fungsi-fungsi ini sendirian. Semua pihak yang berkaitan dengan hal ini seperti peran orangtua, gereja,dan yang lainya juga harus mempunyai andil dalam hal ini.

Fungsi Bimbingan
Pengaruh dari pendidikan pada murid-murid sangatlah bergantung pada keefektifan dan kearifan seseorang dalam menentukan tujuan hidup. Harus dimengerti bahwa sekolah menyiapkan murid-murid tidak hanya untuk kehidupan hari ini namun untuk menghadapi kehidupan yang akan datang, 20 tahun lagi misalnya. Pihak-pihak yang berperan di dalam sekolah mempunyai kewajiban untuk mempersiapkan murid supaya murid dapat mengerti dan memahami tujuan hidupnya. Bagaimana anak laki-laki ataupun perempuan menghadapi perubahan sosial, ekonomi, industry, dan politik, tidak hanya tergantung pada kemampuan dan keahlian mereka, tapi juga kepada sikap dan diri mereka sendiri.

Dalam konsep ataupun layanannya, bimbingan ditujukan kepada pemuda remaja dan masa depan mereka.Bimbingan memungkinkan murid untuk dapat menentukan sikapnya sendiri ketika bekerja didalam pendidikan. Jika pendidik banyak yang memandang setiap murid sebagai pribadi yang berbeda-beda, Bimbingan pribadi merupakan suatu usaha mendidik yang memungkinkan murid untuk tidak hanya berfokus pada satu hal saja. Tujuan dari Bimbingan adalah untuk memastikan murid-murid, guru, dan juga orangtua supaya paham tahap-tahap perkembangan anak dan dampaknya dalam pertumbuhan, cara bersikap, dan proses pengambilan keputusan.

Dalam pendidikan, bimbingan mewakili expresi sosial mengenai murid. Tidak ada Negara lain yang mengembangkan tentang Bimbingan seperti apa yang sekolah-sekolah di Amerika lakukan. Bimbingan ini meliputi pemahaman tentang pendidikan, minat kerja, dan informasi sosial yang supaya murid dapat dengan baik menentukan pilihannya. Bimbingan yang lain dapat membantu guru dan pendidik dalam memahami sikologi dan sosiologi muridnya guna membantu mereka dalam proses belajar, memahami diri dan dunia mereka. Landasan dari hal ini adalah:
1. Sudut pandang yang memungkinkan murid saling menghargai satu sama lain.
2. Memahami setiap murid.
3. Pembentukan dan menjaga hubungan yang saling membantu.
4. Koordinasi dan management dari sekolah dan komunitas.

Di dalam pendidikan, pembimbing merupakan orang-orang yang tidak diharapkan untuk menggurui. Mereka berbeda dari guru, karyawan dan orang tua. Pembimbing tidak bertanggung jawab seperti halnya guru yang harus mencapai satu tujuan. Tanggung jawab dari pembimbing adalah menciptakan kondisi yang nyaman sehingga murid dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Kesimpulannya bimbingan ada untuk membantu murid dalam berbagai pengalaman pribadi, kesempatan dan peluang yang tersedia untuk mereka dengan membantu mereka untuk mengenali, memahami, dan bertindak berdasarkan kemampuan dan keahlian mereka. Fungsi utamanya adalah untuk memfasilitasi perkembangan pribadi dari murid-murid.



PRINSIP-PRINSIP DASAR BIMBINGAN
                                        
Kebanyakan buku teks yang digunakan dalam program pengantar bimbingan biasanya membawa pernyataan dari prinsip-prinsip dasar yang mendasari fungsi bimbingan. Dalam banyak kasus, hal ini termasuk pernyataan asumsi, tujuan dan praktek, dan prinsip. Para penulis buku ini berusaha untuk menyajikan sebuah pernyataan prinsip-prinsip dasar (kebenaran fundamental atau doktrin) yang diterima oleh sebagian besar ahli sebagai karakteristik dari fungsi bimbingan. Sumber dari mana prinsip-prinsip ini diambil termasuk Miller, Cribbin, Beck, Wrenn, dan terutama Kehas.
Prinsip I
Bimbingan, terutama dan secara sistematis, berkaitan dengan pengembangan pribadi. Kehas menjelaskan bahwa dorongan dari “pengembangan pribadi” adalah untuk individu mengenai “diri” melalui penyelidikan pribadi yang sistematis. Biasanya upaya sekolah terpusat pada "pembelajaran intelektual" (intelektual learning) dan hanya jika terjadi gangguan dengan perkembangan intelektual, barulah komponen pribadi dan emosional dari pembangunan manusia mendapat perhatian.
Kehas menekankan bahwa pendidikan didefinisikan sebagai "keterlibatan dengan belajar" Selanjutnya, sifat utama (primary nature) dari pekerjaan praktisi bimbingan adalah pengembangan kepribadian, sedangkan sifat utama keterlibatan guru adalah pengembangan intelektual pada individu. Ciri program bimbingan, ada dalam membantu siswa memperoleh pengetahuan tentang diri, untuk memahami pengalaman mereka. Kehas menyatakan, "Konsep pengembangan pribadi ini mengasumsikan bahwa adalah diperlukan sekali bagi individu untuk memiliki kesempatan baik untuk berpikir tentang jenis diri yang sedang mereka bangun dan yang telah dibangun, dan untuk menghadapi diri mereka sendiri dengan arti mereka melengkapi pengalaman mereka dan konsekuensi seperti karakter yang akan dimiliki pada masa depan mereka sendiri". Oleh karena itu bimbingan dapat dikonseptualisasikan sebagai perlengkapan sekolah untuk memungkinkan siswa menciptakan makna dalam hidup mereka.
Prinsip II
Modus/cara utama yang dilakukan bimbingan terletak pada proses perilaku individual. Karena bimbingan berkaitan dengan pengembangan pribadi materi pelajaran adalah dunia pribadi masing-masing siswa. Bimbingan praktisi memanfaatkan wawancara pribadi, hubungan konseling, sesi tes interpretasi, dan sejenisnya untuk memajukan pemahaman siswa terhadap struktur internal mereka sendiri. Melalui metode ini individu dapat memeriksa dunia yang mereka ciptakan sendiri dan makna yang dapat diambil dari pengalaman pribadi. Miller menunjukkan bahwa bimbingan yang beroperasi dalam zona dimana dunia persepsi individu sendiri yang unik berinteraksi dengan urutan eksternal peristiwa dalam konteks kehidupan mereka. Maka, proses dan praktek yang digunakan oleh personel bimbingan dirancang untuk membantu individu untuk memahami keadaan subjektif dan kondisi eksternal sosial dengan lebih baik. Tujuan dari operasi praktisi adalah bahwa individu menguasai pengalaman mereka, sikap, dan makna dalam rangka melakukan kontrol atas pengembangan pribadi.



Prinsip III
Bimbingan berorientasi pada kerjasama, bukan paksaan. Siswa tidak bisa dipaksa untuk tunduk kepada bimbingan. Bimbingan terjadi dengan persetujuan bersama dari individu-individu yang terlibat. Persetujuan diberikan baik secara eksplisit maupun implisit. Tidak adanya paksaan atau tekanan adalah ciri bimbingan. Ketika siswa tidak mau diserahkan pada personel bimbingan, kebencian dan perlawanan yang biasanya hadir harus diperhitungkan dan diselesaikan. Bimbingan tergantung pada motivasi internal, dan/atau kemauan untuk berubah, bukan pada paksaan atau ancaman eksternal. Tekanan menciptakan ketidakpercayaan ketimbang perbaikan.
Prinsip IV
Bimbingan didasarkan pada pengakuan martabat dan nilai individu serta hak mereka untuk memilih. Rasa hormat diberikan orang-orang karena mereka adalah individu-individu yang memiliki nilai dan martabat dan karena mereka adalah manusia. Bimbingan terletak pada keyakinan dalam martabat dan pentingnya individu, dalam kesetaraan esensial manusia, dan kebutuhan mereka untuk menggunakan kebebasan. Hal ini menekankan pada posisi tertinggi dari individu yang telah menjadi benang tak terputus dalam pemikiran demokratis. Permasalahan mendasar terletak pada integritas individu - mereka memiliki hak untuk diperhatikan sebagai pribadi yang unik dan tidak bisa diganggu.
Selanjutnya, individu harus memiliki kesempatan maksimum untuk memilih tujuan hidup mereka dan memilih sarana untuk mencapai tujuan ini. Inti dari kebebasan adalah penentuan nasib sendiri. Ini melibatkan kekuatan untuk bertindak secara positif menuju tujuan yang dipilih. Tentu saja, kebebasan untuk membuat pilihan dan untuk bertindak atasnya adalah penting untuk pengembangan pribadi. Dengan menggunakan kebebasan ini individu mengembangkan rasa tanggung jawab dan pengendalian diri.
Prinsip V
Bimbingan adalah proses pendidikan yang dilakukan terus menerus dan berurutan. Ini harus dimulai sejak sekolah dasar dan terus berlanjut ke jenjang berikutnya; harus disatukan dalam satu tema; dan diintegrasikan dengan keseluruhan program sekolah.
Mungkin Wrenn telah menyimpulkan dengan sangat baik prinsip-prinsip ini ketika dia bertanya apa yang penting dalam pekerjaan bimbingan siswa dan merespon dengan mengutip berikut dari sudut pandang personel pendidikan:
  1. Di atas segalanya, tenaga pelayanan di bidang pendidikan didasarkan atas melihat siswa secara total (seeing the learner totally).
  2. Kita berdedikasi untuk memperlakukan siswa dengan martabat, untuk menghormati integritas dan haknya untuk pemenuhan diri.
  3. Lingkup pekerjaan personil berkaitan dengan rencana siswa untuk masa depan serta hidup optimal di masa kini.
  4. Kita adalah pendukung utama dari perbedaan individu di sekolah.
  5. Personil bekerja tergantung pada metodologi yang bervariasi, individu yg satu berbeda dgn individu yg lain dalam hal kecocokan dengan sebuah metode (one that is fitted to the end to be served).
  6. Sama seperti konsepsi terbaik dari konseling adalah suatu hubungan kreatif antara konselor dan siswa, jadi unsur penting dalam semua pekerjaan personel adalah kualitas hubungan yang dibangun antara pekerja dan pelajar, antara pekerja dan kolega.
  7. Akhirnya, personil layanan harus tetap dalam aliran pusat/utama upaya pendidikan.